Farmakologi Obat Anti Diabetes (Sesi 1)
Rangkuman Kuliah Bp.H.Yudi Purnomo, S.Si, Apt, M.Kes
Penggolongan Diabetes (AMERICAN DIABETES ASSOCIATION)
1. Insulin Dependent Diabetes mellitus (DM type 1)
2. Non Insulin Dependen Diabetes Mellitus (DM type 2)
3. Gestasional Diabetes (DM pada kehamilan)
4. Gangguan Toleransi Glukosa
Struktur kimia Insulin, adalah sebuah protein BM 5808 (manusia), 51 AA, tersusun atas 2 rantai, yaitu rantai A dan B, yang dihubungkan jembatan disulfida
(gambar struktur kimia Insulin)
Insulin dihasilkan oleh sel beta pankreas yang memenuhi 60-80% pulau Langerhans, dan sebagian besar terletak pada korpus dan cauda pankreas. Dalam keadaan basal insulin disekresi kontinu dengan kecepatan rendah, dan akan terjadi lonjakan produksi saat makan. Adanya stimulus khusus akan menyebabkan kecepatan produksi meningkat yaitu oleh adanya peningkatan intake Karbohidrat, Glukosa, dan asam amino, disamping itu aktivasi vagal atau vagal refleks akan meningkatkan jumlah insulin. Namun diantara semua faktor yang meningkatkan produksi insulin tersebut, glukosa lah yang memberi peranan penting dalam perangsangan peningkatan laju produksi insulin dalam tubuh.
Sel beta memiliki kanal K yang diatur oleh ATP intraselular. saat Glukosa darah meingkat, glukosa akan masuk sel beta dan metabolismenya menimbulkan peningkatan ATP intrasel yang akan menutup kanal ATP. Depolarisasi sel B yang ditimbulakn mengawali influks ion Ca melalui kanal Ca yang sensitif, sehingga terjadilah pelepasan insulin.
reseptor insulin adalah suatu glikoprotein pembentuk membran yang terdiri dari 2 sub unit α dan 2 sub unit ß yang terikat secara kovalen oleh ikatan disulfida (seperti yang disebut sebelumnya). Setelah insulin terikat pada sub unit α kompleks insulin reseptor (IR) masuk sel. Internalisasi kompleks I-R mendasari down regulasi reseptor yg dihasilkan dapar meningkatkan kadar insulin. Ikatan iR kemudian mengaktifasitirosin kinase sub unit ß dan memulai reaksi, sehingga terjadi efek biologis insulin.
Indikasi terapi Insulin
Penggunaan mutlak insulin adalah DM tipe 1 (karena defek pada pankreas yang tdk mampu, atau tidak bisa memnuhi kebutuhan insulin tubuh), selain itu pada keadaan berikut :
- DM tipe II yang pada saat tertentu tidak dapat dirawat dengan OAD (obat anti diabetes)
- DM dan kehamilan
- Nefropati Diabetik
- DM dan gangguan faal hati yang berat
- DM dan infeksi akut (selulitis, gangren)
- DM dan tuberkolosis paru yang berat
- Keto Asidosis Diabetik, dan koma lain pada DM
- DM dan operasi
- DM dan patah tulang
-DM dan underweight
- DM dan penyakit Graves
Sediaan Insulin
insulin diberikan melalui injeksi subcutan,absorpsi insulin diperpanjang dg ↑ ukuran partikel (kristal) atau membuat kompleks insulin dg Zn atau protamin.
1. Insulin Kerja Singkat :
- Soluble insulin
OOA 30 menit, t puncak = 2-4 jam, DOA= 8 jam
- Insulin Lispro &
Insulin Aspart
Analog insulin dg OOA & DOA lebih
singkat dari insulin soluble.
2. Insulin Kerja
Menengah :
DOA 16-35 jam
Semi lente :
suspensi insulin zink amorf
Lente : insulin
zink amorf 30% + zink kristal 70%
Isofan insulin :
kompleks protamin + insulin enzim proteolitik mendegradasi protamin
Campuran tetap
bifasik : soluble insulin 30 % +
isofan 70 % à OOA cepat , DOA >
panjang
3. Insulin Kerja Panjang : Ultra lente DOA > 35 jam Suspensi zink
insulin, akumulasi hipoglikemia
4. Insulin glargin (SINTETIK)
- insulin sintetik
dengan kerja panjang
- memiliki aktifitas
tanpa puncak yg panjang
- DOA 1-12 jam
- diberikan sehari
sekali
(tabel , sediaan insulin)
Efek samping Insulin
Hipoglikemi, antibodi insulin, Lipohipertrofi
Penggunannya :
- DM TIPE 1 : insulin kerja singkat / short acting + menengah diberikan 2kali sehari sebelum makan pagi dan sore
- MAINTENANCE (KONTROL INTENSIF) : insulin menengah, insulin basal, dan insuling short acting 3 kali sehari sebelum makan
To be Continue,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar